Artikel menarik yang saya dapat dair group peternak ikan lele yang mungkin sayang berguna mengatasi melinjaknya harga pakan pabrikan.
Berikut ini adalah artikel yang ditulis oleh Eny Endrawati, tentang cara memproduksi pelet ikan dengan protein 31%. Artikel ini mungkin ada banyak kekurangan, oleh karenanya mari kita diskusikan bersama untuk penyempurnaannya agar kita semua dapat menghasilkan pakan ikan (pelet) yang terbaik dan termurah, dalam mengatasi mahalnya harga pakan ikan produksi pabrik.
USAHA PEMBUATAN PELET IKAN
1. Modal Awal Usaha Rp. 1.000.000
Membeli alat pencetak pelet (Penggiling daging) berukuran 4 mm = Rp. 450.000,-
Bahan baku pembuatan pelet per 100 kg dengan protein 31% :
a. 40 kg tepung ikan ----> @ Rp. 6.000,- -----> Rp. 240.000,-
b. 25 kg jagung -----> @ Rp. 2.500,- -----> Rp. 62.500,-
c. 10 kg kedelai lokal -----> @ Rp. 7.000,- -----> Rp. 70.000,-
d. 15 kg dedak (katul) -----> @ Rp. 2.500,- -----> Rp. 37.500,-
e. 10 kg tepung singkong -----> @ Rp. 5.500,- -----> Rp. 55.000,-
f. Ongkos menyelip (meggiling) 25 kg jagung dan 10 kg kedelai lokal -----> Rp. 20.000,-
g. Karung plastik 25 kg -----> Rp. 15.000,-
h. Lain – lain -----> Rp. 50.000,-
TOTAL MODAL USAHA : Rp. 1.000.000,-
2. Cara Pembuatan Pelet Ikan :
1. Selip kedelai dan jagung.
2. Timbang bahan baku yang digunakan.
3. Campurkan bahan baku di lantai menggunakan skop, supaya tercampur rata beri air secukupnya.
4. Masukkan bahan yang telah tercampur dalam mesing pencetak pelet.
5. Keringkan bahan campuran diatas yang sudah digiling (sudah tampak berbentuk pellet), kurang lebih 5 – 6 jam jika sinar matahari mendukung (sampai kering).
6. Kemas pelet-pelet tersebut dengan menggunakan karung plastik berukuran 25 kg.
3. Perhitungan ;
a. Modal kita akan kembali pada bulan pertama, di bulan pertama ini kita belum mendapat ke untungan, tetapi modal awal kita akan kembali.
b. Di bulan kedua otomatis kita sudah tidak membeli lagi alat pencetak pelet.
c. Jadi dari bahan baku saja kita mengeluarkan uang Rp. 500.000,- per 100 Kg pembuatan pelet dengan protein 31%.
d. Kemudian pelet tersebuat dijual dalam kemasan karung plastik yang berbobot @ 25 kg seharga Rp. 162.500,-
Jadi 100 Kg pelet dapat menjadi 4 karung sehingga, 4 x Rp. 162.500 = Rp. 650.000,-
Hasil penjualan per 100 Kg pelet, Rp. 650.000,-
Pengeluaran buat bahan baku 100 Kg pelet, Rp. 500.000,-
Keuntungan : Rp. 150.000,-
Bila dalam 1 bulan kita bisa memproduksi 300 Kg pelet, maka hasilnya kira-kira sebagai berikut :
Hasil penjualan per 300 Kg pelet, Rp. 1.950.000,-
Pengeluaran buat bahan baku 300 Kg pelet, Rp. 1.500.000,-
Keuntungan / Laba = Rp. 450.000,-
4. Pemasaran :
Untuk pemasaran pelet ikan ini dapat dilakukan pada pembudidaya ikan air tawar di kabupaten/kota di provinsi masing-masing. Kegiatan produksi pakan ikan ini juga dapat dilakukan secara bersama oleh para pembudidaya ikan air tawar dengan menyediakan modal bersama guna dapat memproduksi pakan ikan yang lebih murah dalam mengatasi mahalnya pakan ikan produksi pabrik
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers